BOJONEGORO | Penarealita.com - Paska pagelaran kontestasi pemilihan umum, Tim Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Wantannas) RI melaksanakan kegiatan On The Spot (OTS) ke Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Seremoni penyambutan Tim Setjen Wantannas RI tersebut berlangsung di Gedung Putih Graha Buana Pemkab Bojonegoro. Kamis, 07 Maret 2024.
Kunjungan bertema “Strategi Penanganan Terpadu Potensi Risiko Pasca Pemungutan Suara Pemilu 2024 dalam Rangka Menjaga Stabilitas Kemanan Nasional.” itu, dihadiri Ketua Tim On The Spot Prioritas Nasional Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional RI beserta tim, Sekretaris Daerah Bojonegoro, Jajaran Forkopimda, KPU Bojonegoro, Bawaslu Bojonegoro, tokoh agama dan masyarakat serta tamu undangan.
Dipaparkan Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto, yang diwakili Sekretaris Daerah Nurul Azizah, berdasarkan luas wilayah Kabupaten Bojonegoro 2.311 km persegi dan jumlah penduduk sebanyak 1.363.000, pada Pemilu 2024 jumlah pendaftar 1.033.836 atau presentase hak pilih 85%.
“Ini memberi gambaran bahwa Kabupaten Bojonegoro dalam pelaksanaan awal yaitu adanya informasi risiko tinggi, tapi Alhamdulillah pelaksanaannya aman dan nyaman,” ungkap Sekda Nurul Azizah.
Pelaksanaan Pemilu yang aman dan nyaman,lanjutnya, tak lepas dari sinergi yang dibangun semua pihak. Sehingga Pemilu 2024 di wilayah Bojonegoro berjalan kondusif.
Sementara itu, Ketua Tim On The Spot Prioritas Nasional Sekretaris Jendral Dewan Ketahanan Nasional Brigjen Pol. Dr. H. Nasirwan Adji Wibowo, SIK., M. Si. menjelaskan, kunjungan OTS tersebut bertujuan menyempurnakan naskah rancangan strategis penanganan terpadu risiko pasca Pemilu 2024.
Selain itu juga untuk merumuskan strategi penanganan terpadu guna menjaga stabilitas ketahanan nasional setelah proses pemungutan suara.
“Kami meminta saran dan masukan dari jajaran Forkopimda, tokoh agama dan masyarakat serta stakeholder yang membidangi Kamtibmas terkait keamanan nasional pasca pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024. Nantinya akan kami sampaikan ke Bapak Presiden RI," kata Nasirwan.
Ia juga menegaskan agar para stakeholder mengutamakan kerja sama dalam menghadapi potensi risiko pasca pemungutan suara. Yaitu dengan kolaborasi yang sinergis. Harapannya agar menghasilkan langkah yang efektif dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketahanan nasional Indonesia pasca Pemilu 2024 ini.
Acara dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab menjaring aspirasi dari masyarakat Kabupaten Bojonegoro. [*]
Reporter : Iryanto
Editorial : Redaksi