TUBAN || Penarealita.com - Proyek rehabilitasi Dam di Dusun Banaran Desa Sidoharjo Kecamatan Senori Kabupaten Tuban, Tahun Anggaran 2024 tampak amburadul dan terancam tidak selesai dalam pengerjaan.
Proyek pembangunan infrastruktur yang diharapkan dapat meningkatkan dan menunjang keberlangsungan kegiatan masyarakat dalam sarana distribusi kebutuhan air pada aspek Pertanian, sangat disayangkan tidak dapat berfungsi secara maksimal, anggaran milyaran rupiah terkesan di hambur-hamburkan.
Dikutip dari laman pengadaan barang dan jasa secara elektronik pada website LPSE Pemerintah Kabupaten Tuban, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Pemukiman, telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 2.423.137.943 untuk Rehabilitasi DAM Banaran Desa Sidoharjo Kecamatan Senori yang dikerjakan oleh CV. ARYA ADI NUGRAHA Jl. Wr. Supratman Gg. IV no. 317 Kelurahan Baturetno, Tuban, Jawa Timur.
Menurut Keterangan Samuji Warga Dekat Proyek pembangunan Rehabilitasi Dam Banaran Desa Sidoharjo Kecamatan Senori, mengatakan bahwa pekerjaan baru berkisar 60% namun sudah berhenti pengerjaan, bagaimana tidak, terlihat nampak jelas lahan pertanian retak retak didekat dinding bangunan beton, namun hingga saat ini belum ada lanjutan.
“Bangunan yang dikerjakan baru setengah, ini bisa dikatakan tidak selesai, menurut saya hanya menghabiskan uang rakyat saja, dan berpotensi sangat merugikan pemilik lahan pertanian didekat bangunan tersebut” Ujarnya.
Tidak hanya itu, Samuji petani pemanfaat aliran air dari bantaran dekat sungai tersebut menyayangkan adanya bangunan yang tidak bisa berfungsi maksimal, pasalnya di sela bangunan beton sebagai bendungan air nampak retak retak yang mengakibatkan penampungan air tidak bisa maksimal, bahkan rembesan air menyebar ke mana-mana, berpotensi memasuki lahan pertanian yang semestinya sudah tidak membutuhkan air justru mendapat air berlebihan.
Parahnya lagi, ada rumor terkait, pelaksanaan proyek rehabilitasi Dam Banaran Desa Sidoharjo Kecamatan Senori hanya dikerjakan 60% disinyalir ada konspirasi terselubung antara Dinas terkait dengan rekanan, sehingga proyek tersebut terancam tidak terselesaikan.
“ Air merembes ke mana-mana, lahan yang tidak membutuhkan, justru ter aliri berlebihan, ini tidak baik untuk tanaman” jelasnya.
Sementara itu, Agung Supriyadi Kepala Dinas PU ketika di konfirmasi pewarta melalui Pesan id WhatsApp terkait perihal diatas pihaknya masih memilih bungkam tanpa ada jawaban.
Hingga Berita ini dikabarkan pihak pemilik CV yang Mengerjakan belum terkonfirmasi.( Iryanto )