Home Daerah

Disinyalir Terorganisir, Pupuk Subsidi Ilegal Masuk Tuban Tengah Malam: Negara Dirugikan, Petani Tercekik

by Pena Realita - 17 Desember 2025, 01:43 WIB

TUBAN || Penarealita.com – Dugaan praktik mafia pupuk subsidi kembali mencuat di Kabupaten Tuban. Peredaran pupuk bersubsidi disinyalir dilakukan secara tertutup dan terorganisir oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Informasi yang dihimpun menyebutkan, pasokan pupuk subsidi tersebut didatangkan dari wilayah Madura menggunakan truk besar pada malam hingga dini hari, diduga kuat untuk menghindari pengawasan aparat.

Aktivitas mencurigakan ini terpantau berlangsung di wilayah Kecamatan Grabagan dan menyasar sejumlah desa di Kecamatan Soko. Truk pengangkut pupuk dengan muatan mencapai sekitar 10 ton disebut kerap masuk sekitar pukul 00.00 hingga 03.00 WIB. Setibanya di lokasi, pupuk langsung dibongkar dan didistribusikan oleh pengecer ke berbagai wilayah sebelum pagi hari.

Sejumlah sumber menyebutkan, pupuk subsidi tersebut diduga didatangkan oleh warga setempat dan praktik ini bukan hal baru. Bahkan, aktivitas ilegal tersebut disinyalir telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa tersentuh penindakan tegas. Ironisnya, distribusi pupuk tidak hanya beredar di sekitar Kecamatan Grabagan, tetapi juga merambah ke desa-desa di Kecamatan Soko, bahkan diduga keluar dari wilayah distribusi resmi.

Padahal, sesuai ketentuan pemerintah, pupuk subsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan wajib disalurkan melalui jalur resmi serta sesuai wilayah yang telah ditetapkan. Jika dugaan ini benar, maka praktik tersebut bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga berpotensi merugikan negara dan mencederai hak petani kecil yang benar-benar membutuhkan.

Pola distribusi yang dilakukan pada malam hingga dini hari semakin memperkuat dugaan adanya upaya sistematis untuk menghindari pantauan petugas. Lemahnya pengawasan di lapangan pun menjadi sorotan tajam publik.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku aktivitas bongkar muat pupuk subsidi kerap terjadi pada jam-jam rawan.

“Biasanya datang sekitar jam 12 malam sampai jam tiga dini hari. Setelah itu langsung dibongkar, lalu dibawa pengecer untuk didistribusikan ke desa-desa lain, bahkan sampai ke luar kecamatan,” ungkapnya.

Warga mendesak Dinas Pertanian, aparat penegak hukum, serta pihak terkait lainnya agar tidak tutup mata. Mereka meminta adanya penelusuran serius terhadap jalur distribusi pupuk subsidi yang diduga menyimpang tersebut.

“Kami berharap ada tindakan tegas. Jangan sampai pupuk subsidi yang seharusnya untuk petani justru dijadikan ladang bisnis oleh oknum-oknum tertentu,” tegas warga.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari instansi terkait. Publik menanti langkah konkret pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk membongkar dugaan mafia pupuk subsidi yang kian meresahkan dan mencoreng keadilan distribusi bagi petani.

Redaksi 

Share :

Populer Minggu Ini