Home Daerah

Mafia Tambang Emas Ugal Ugalan Rusak Alam Kotabaru, Kalsel. Warga Adat Berteriak Minta Ditertibkan

by Pena Realita - 17 Agustus 2025, 12:20 WIB

KOTABARU || Penarealita.com- Berdiri diatas emas, berjalan tanpa alas. Mungkin untaian kalimat tersebut sangat tepat jika disematkan kepada warga suku Dayak yang tinggal di pedalaman hutan Pramasan Dua kali Sanga, Kecamatan Hampang, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Bagaimana tidak, alam yang selama ini sudah dianggap sebagai nadi dalam jiwa masyarakat adat, kini dikabarkan telah diobrak abrik olah manusia bermoral bejat demi sebuah kenikmatan duniawi saja.

Ya, kali ini, warga suku Dayak tertua di tanah Borneo tengah dibuat gusar oleh aktivitas tambangan emas yang ditengarai ilegal, dan telah memporak porandakan Kawasan Hutan Lindung di Desa Pramasan Dua Kali Sanga, Kecamatan Hampang.

Seolah tanpa ada rasa takut ihwal resiko hukum yang akan dihadapi, justru saat ini tersiar kabar kalau para Bromocorah tambang emas di wilayah Desa Pramasan Dua Kali Sanga itu semakin memperluas lokasi jarahannya.

Dituturkan salah seorang warga Hapungu, aktivitas tambang emas tersebut menyebabkan kerusakan hutan dan aliran sungai yang selama ini menjadi nadi kehidupan masyarakat adat berubah menjadi kotor.

"Kegiatan ini merusak lingkungan, sungai jadi kotor, Aparat Penegak Hukum harus segera bertindak." ucapnya, Jum'at, 15 Agustus 2025.

Padahal baru-baru ini, lanjutnya, Kejaksaan Agung telah berhasil mengungkap perkara tambang timah di Babel, Provinsi Bangka Belitung, yang merugikan Negara sebesar 271 trilyun.

"Babel sudah kehilangan timah, jangan sampai Kalsel kehilangan marwah." tegasnya.

Bahkan, jika mengutip Pidato Orang Nomer Satu di Republik Indonesia, Presiden Prabowo Subianto, pada Sidang Tahunan MPR Tahun 2025 yang berlangsung hari ini, dalam waktu dekat Pemerintah akan menggelar aksi sapu bersih terhadap pelaku usaha pertambangan yang beraktivitas secara ilegal lantaran telah menimbulkan kerugian Negara.

Sumber : Team Liputan 

Share :

Populer Minggu Ini