BOJONEGORO | Penarealita.com - Pelaksanaan pembangunan jalan poros kecamatan di beberapa titik wilayah Kabupaten Bojonegoro telah berjalan.

Namun, akibat kurangnya pengawasan, dibalik pelaksanaan proyek pekerjaan jalan tersebut juga menjadi celah para oknum untuk melakukan penyimpangan.

Seperti halnya yang terjadi dalam proses pembangunan jalan poros Kecamatan Kasiman - Kedewan. Dikabarkan, terdapat oknum pelaksana pekerjaan yang diduga menjual material bekas kupasan aspal jalan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun pewarta, material bekas aspal tersebut dijual kepada warga dengan harga Rp 200 - 300 ribu per dump truk. Sedangkan diketahui bersama, hal tersebut jelas tidak diperbolehkan.

"Mboh mas, iku gone adek e bapakku, paling nek gak 300 Yo ISO luweh. (Nggak tahu mas, itu punya adiknya bapak saya, mungkin 300 bisa juga lebih-red)," ucap keponakan si pembeli melalui id WhatsApp, Jumat (11/08/2023).

Sementara itu, oknum pelaksana pekerjaan berinisial AJ saat dikonfirmasi awak media perihal diatas, pihaknya tidak bersedia menjawab meski pesan telah diterima dengan tanda centang dua.

Banyak pihak mengasumsikan bahwa terjadinya dugaan penyimpangan tersebut dikarenakan lemahnya pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan. Disisi lain, dugaan penyimpanan serupa juga banyak terjadi di titik proyek jalan lainnya.

Reporter : Tim/Red