Ilustrasi LPG melon bersubsidi (foto istimewa)

TUBAN | Penarealita.com - Dibalik maraknya usaha ternak ayam potong diwilayah Kabupaten Tuban, tersimpan potensi kerugian yang akan dialami oleh masyarakat khususnya mereka yang berhak menerima subsidi gas LPG melon 3 kg.

Bukannya tanpa alasan, diduga lokasi-lokasi ternak ayam tersebut dalam menjalankan usahanya telah menggunakan gas yang disubsidi oleh negara tersebut sebagai pemanas.

Sedangkan diketahui bersama, bahwa sesuai ketentuan pemerintah gas bersubsidi tersebut sebenarnya diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu, dan bukan untuk sebuah usaha atau industri.

Seperti yang terjadi di Desa Suciharjo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, salah satu pengusaha berinisial FZ diduga kuat turut menggarong gas melon bersubsidi untuk usaha ternak ayamnya.

FZ saat dikonfirmasi oleh awak media melalui sambungan telepon dan pesan WhatsApp pada Kamis (09/03/2023), pihaknya enggan untuk menjawab meskipun sudah terlihat online.

Mirisnya, pengusaha nakal berinisial FZ ini merupakan salah satu perangkat desa (Perades) Suciharjo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, yang seharusnya paham akan regulasi peruntukan gas LPG Bersubsidi.

Untuk saat ini, kondisi kandang milik FZ sedang kosong karena usai memasuki masa panen, sedangkan penggunaan gas melon bersubsidi tersebut biasanya pada masa awal perawatan.

Disisi lain, penggunaan tabung gas LPG melon 3 kg bersubsidi untuk keperluan kandang ayam hampir terjadi dimana-mana dan sudah bukan rahasia umum lagi. Kondisi tersebut seakan memunculkan pertanyaan bagi banyak kalangan, bagaimanakah keseriusan pihak terkait dalam hal pengawasan peredaran barang bersubsidi.

Sebelumnya diberitakan, hal serupa juga terjadi di Desa Klumpit, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, yang pengusahanya juga seorang perangkat desa setempat. (**)

Reporter : Tim/Red