BOJONEGORO || Penarealita.com - Pemerintah Desa (PEMDES) Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, beserta masyarakat kembali mengeluhkan keberadaan gudang pengolahan tembakau PT Sata Tec Indonesia yang terletak di Desa mereka.
Menurut sumber informasi, keluhan tersebut bukan hanya bau yang menyengat dan mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat, tetapi tentang peringatan Pemerintah Desa yang terkesan disepelekan
Murtinah, warga RT 10, Desa Sukowati, mengungkapkan, bau menyengat yang bersumber dari gudang PT Sata Tec Indonesia itu sangat mengganggu, terutama bagi anak-anak yang bersekolah di sekitar lokasi.
"Bau ini setiap hari, seharusnya setelah anak-anak sekolah pulang mereka baru beroperasi. Ini kan pernafasan anak-anak terganggu karena bau itu," ujar Murtinah, Senin 02 Juni 2025.
Tidak hanya itu, Dampak bau menyengat dari gudang pengolahan tembakau PT Sata Tec Indonesia tersebut, mengakibatkan Taman Kanak-kanak (TK ) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus berpindah belajar mengajar di Pendopo Balai Desa Sukowati
Sementara itu, ditegaskan,Amik Rohadi, Kepala Desa Sukowati, pihaknya sudah berkali-kali mengingatkan tentang adanya bau menyengat yang berasal dari gudang pengolahan tembakau PT Sata Tec Indonesia, namun, teguran Pemerintah Desa tak pernah digubris dan seolah-olah sok berkuasa.
"Intinya dari pemerintah desa sudah berkali-kali menegur PT Sata Tec Indonesia tentang adanya bau menyengat yang sangat mengganggu warga sekitar, tetapi teguran saya tidak digubris, kayak kayak sudah berkuasa lah disitu itu," katanya.(03/06/2025)
Selain itu call center yang ada di gudang, lanjut Kades, hanya sebagai formalitas saja, mengapa, karena tidak ada tindak lanjut pengaduan terhadap keluhan warga tersebut.
"Seharusnya Perusahaan sebesar itu mempunyai Humas (red- Hubungan Kemasyarakatan) yang tampak jelas, agar aduan atau keluhan masyarakat dapat segera direspon cepat, dan jangan Humas yang terselubung," Tegasnya,
Kepala Desa Sukowati juga berharap, perusahaan harus memiliki Humas yang berfungsi dengan baik untuk menjembatani komunikasi antara warga dan perusahaan.
Lantaran sudah menimbulkan kegaduhan ditengah masyarakat, Kades Sukowati, juga meminta kepada pihak Dinas terkait untuk melakukan kajian ulang secara akademis Ihwal perizinan perusahaan tersebut.
"Harapan saya semua perizinan harus kajian ulang, kenapa DLH kok berani mengeluarkan izin, apakah sudah ada persetujuan dari masyarakat atau lingkungan Desa kami," paparnya,
Dengan demikian, Pemerintah Desa Sukowati dan masyarakat dengan tegas meminta kepada PT Sata Tec Indonesia untuk dapat lebih bertanggung jawab dan komunikatif terhadap masyarakat sekitar.(Iryanto)