BOJONEGORO || Penarealita.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menunjukkan komitmen tegas dalam melindungi generasi muda melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah cepat dan responsif diambil setelah terjadi kasus keracunan makanan yang menimpa sejumlah siswa penerima manfaat MBG di wilayah Kedungadem.

Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menegaskan bahwa keselamatan anak-anak adalah prioritas utama pemerintah daerah. Ia menyampaikan bahwa Bupati Bojonegoro langsung memerintahkan pemeriksaan lapangan setelah menerima laporan dari masyarakat.

"Pokoknya kalau menunya sama dengan hari ini, jangan dibagikan. Daripada menambah korban. Iki urusan nyowo iki (ini soal nyawa, Red). Pemerintah tidak akan membiarkan hal seperti ini terulang," tegas Nurul Azizah saat meninjau langsung lokasi kejadian.

Menindaklanjuti insiden tersebut, Pemkab Bojonegoro langsung melakukan audit mendadak terhadap seluruh dapur mitra, memperketat sertifikasi laik higiene, dan meningkatkan pengawasan distribusi makanan. Langkah ini menegaskan bahwa pemerintah tidak mentoleransi kelalaian yang berpotensi membahayakan keselamatan penerima program.

Selain itu, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono juga menegaskan bahwa kualitas dan keamanan makanan lebih penting daripada mempertahankan banyaknya mitra penyedia.

"Pemerintah siap mengurangi jumlah penyedia layanan dan hanya mempertahankan mitra yang benar-benar memenuhi standar,"Ujarnya 

Kebijakan tegas ini mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat, khususnya para orang tua yang merasa lebih tenang melihat keseriusan Pemkab dalam menjamin keamanan konsumsi anak-anak mereka.

Selain sebagai intervensi gizi untuk pelajar, Program MBG kini juga menjadi simbol nyata kepedulian pemerintah terhadap masa depan generasi muda.

Dengan pengawasan yang semakin ketat, Pemkab Bojonegoro terus menunjukkan komitmennya sebagai daerah yang menempatkan kesehatan dan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama.( Muri )