BOJONEGORO || Penarealita.com - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menegaskan komitmennya untuk tetap mengutamakan pembangunan untuk masyarakat di tengah tantangan fiskal yang dihadapi. Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah menekankan bahwa keterbatasan anggaran tidak boleh mengurangi perhatian terhadap layanan dasar. "Prioritas harus semakin jelas dalam situasi seperti ini," tegasnya dalam rapat pembahasan Penyesuaian Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2026.

Selain itu, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah memaparkan bahwa dana transfer dari pusat tahun 2026 diproyeksi berkurang hingga Rp 1,3 triliun, dari Rp 4,5 triliun menjadi Rp 3,2 triliun. Sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) menjadi instrumen penting untuk menopang belanja di tahun berikutnya.

Pemkab Bojonegoro tetap berkomitmen menjalankan lima program prioritas, yaitu pengentasan kemiskinan, peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), peningkatan layanan kesehatan, penguatan pertumbuhan ekonomi daerah, serta konektivitas wilayah. Program-program ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Strategi optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) juga menjadi bagian penting dalam menghadapi penyesuaian alokasi transfer. Upaya ini tidak dilakukan melalui penambahan beban pajak atau retribusi baru, melainkan dengan mengoptimalkan potensi aset-aset daerah yang belum tergarap secara maksimal.

Wakil Bupati Nurul Azizah menekankan bahwa setiap program harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Bojonegoro. "Yang terpenting, setiap program harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," pungkasnya ( Mur )