BOJONEGORO || Penarealita.com – Proyek pembangunan jalan rigid beton di jalur Sukosewu–Klepek, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Hal ini menyusul beredarnya dua versi informasi di sejumlah pemberitaan, yang saling bertolak belakang antara kritik negatif dan dukungan positif terhadap proyek tersebut.

Sebagian pemberitaan menyebutkan bahwa pelaksanaan proyek dianggap tidak sesuai harapan, baik dari segi kualitas maupun pengerjaan di lapangan. Bahkan, ada yang menilai pihak pelaksana kurang transparan dan diduga mengabaikan standar teknis pembangunan jalan.

Namun di sisi lain, berita yang bernada positif juga bermunculan. Pembangunan jalan Sukosewu–Klepek dinilai sebagai langkah tepat pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas infrastruktur. Kehadiran jalan rigid beton tersebut diyakini dapat memperlancar mobilitas warga dan meningkatkan perekonomian kawasan selatan Bojonegoro.

Menyikapi simpang siur informasi yang berkembang, masyarakat diimbau untuk lebih cermat dalam menyerap berita yang beredar. Pemerhati kebijakan publik menekankan pentingnya klarifikasi langsung kepada pihak terkait, agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat memicu opini publik yang keliru.

“Publik harus dapat memilah mana informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Pemerintah maupun pelaksana proyek juga perlu terbuka memberikan penjelasan,” ujar salah satu pengiat informasi Publik

Diketahui Proyek Pembangunan jalan Sukosewu–Klepek merupakan salah satu program prioritas infrastruktur di Bojonegoro yang diharapkan dapat mendukung akses transportasi dan pemerataan pembangunan di wilayah pedesaan.

Editorial : Mbah Muri