BOJONEGORO || Penarealita.com - Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Projo Bojonegoro, Sugeng Handoyo Sakti, menyatakan bahwa permainan tengkulak harus diatasi dengan penindakan hukum untuk menjaga harga gabah di bulan berikutnya.

Sugeng mengkritik kebijakan Bulog yang membeli gabah dan beras secara bersamaan, sehingga menciptakan persaingan tidak sehat dan merugikan petani kecil.

"Anehnya, mitra Bulog, yaitu pengusaha penggilingan padi, juga bisa menjual beras ke Bulog. Seharusnya Bulog fokus membeli gabah langsung dari petani,"Terang Sugeng, Kamis 10 April 2025,Ke Awak Media Penarealita.com

Sistem pembelian gabah Bulog melalui WhatsApp juga dinilai tidak efektif. Petani seringkali mendapat balasan bahwa Bulog sudah penuh dan harus menunggu 5 hari, sehingga gabah mereka menjadi menurun kualitasnya bahkan rontok dan terpaksa dijual ke tengkulak dengan harga seadanya atau rendah.

Sugeng berharap Bulog dapat merevisi kebijakannya agar lebih berpihak kepada petani kecil dan mempermudah akses penjualan gabah langsung ke Bulog.

"Harus ada penyelidikan oleh satgas pangan di Bojonegoro terkait adanya carut marut harga gabah yang sangat merugikan petani di Bojonegoro,"Ujarnya

Sugeng juga menyerukan penindakan hukum terhadap oknum-oknum yang melakukan permainan untuk mencari keuntungan pribadi.

"Kalau memang di temukan penyimpangan harus segera di tindak sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Harus ada jaminan kepastian hukum biar ada efek jera bagi mereka yang melawan hukum," tegasnya.

Sugeng menyatakan bahwa penindakan hukum ini juga sesuai dengan arahan Presiden Prabowo. "Ini juga sesuai arahan Presiden Prabowo," pungkasnya.

( Mbah Muri)