SEMARANG || Penarealita.com- Bukti cinta tak mengenal batas ruang dan waktu diimplementasikan seorang Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) Lapas Kelas I Semarang, Jawa Tengah, berinisial IP. Senin, 09 September 2024.
Terpidana kasus narkotika itu terpaksa menyunting wanita pujaan hatinya berinisial S, ditengah keterbatasan jiwa yang terkurung dibalik jeruji besi penjara.
Tentunya, niat terpuji WBP itu langsung mendapat respon positif dari jajaran Petinggi Lapas Semarang dengan memberikan akses untuk menghelat akad penikahan di Aula Kunjungan Lapas.
Dengan disaksikan Kepala Bidang Pembinaan, Luhur Prasaja, dan Kepala Seksi Registrasi, Ahmad Syaifuddin, beserta 15 orang keluarga dari kedua mempelai, akad pernikahan yang dipimpin oleh penghulu Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngaliyan itu berlangsung secara hikmad dan harmonis.
Bahkan sebelum prosesi akad pernikahan itu berlangsung, terlebih dahulu kegiatan diawali dengan pemberian seserahan dari mempelai pria kepada mempelai wanita, kemudian baru dilanjutkan pengucapan ijab qabul.
Usai meyaksikan akad pernikahan, Luhur Prasaja menuturkan kegiatan tersebut merupakan pemenuhan hak bagi WBP untuk memperoleh kehidupan yang baik.
Sementara itu, usai melangsungkan pernikahan IP mengaku senang dan bahagia lantaran telah dinyatakan sah mempersunting wanita pujaan hatinya di mata negara atau agama.
“Alasan melangsungkan pernikahan karena hukuman saya lama, dari pada lama menunggu, saya memutuskan untuk melangsungkan pernikahan di sini. Lagi pula dipermudah dan tidak dipungut biaya.” ucapnya,
Perlu diketahui IP sendiri menupakan terpidana narkotika dengan vonis hukuman 12 tahun penjara.
( Iryanto)
